NOVEL THE LEGEND OF ZHEN HUAN BAGIAN 1 : PEMILIHAN (ATAS)
DISCLAIMER
Perhatian
novel ini bukan hasil karya saya pribadi, novel ini murni karya Lianzi Liu
novel online. Saya Cuma iseng mencoba menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,
apa bila terdapat kata atau kalimat yang tidak sesuai mohon dimaklumi.
Bagian 1 : Pemilihan
Hari
itu, ketika aku pertama kali masuk ke dalam kota terlarang merupakan hari cerah nan biru dan murni. Berdiri di
taman luas yang kosong kau dapat melihat langit yang sangat indah bak ditutupi
merjan, tak berawan.
Kadang-kadang
sekelompok burung angsa terbang melewati tempat ini, orang-orang mengartikan
ini sebagai petanda baik. Diluar gerbang awan kemuliaan tertata rapi kereta
kuda yang membawa para *Xiu Nui, semua orang berdiri diam, tetap mempertahankan
kesunyian tak wajar ini. Aku dan para gadis yang berasal dari berbagai penjuru
berkumpul bersama, sangat ramai dan semuanya masih muda kurus dan langsing,
wajah mulus, serta wangi bedak bertebaran disegala penjuru.
Jarang
sekali ada yang berbicara, masing-masing dari mereka Cuma serius memerhatikan
penampilan diri sendiri atau mencuri pandang pada gadis disebelahnya.
Pemilihan
selir merupakan takdir tak terhindar semua gadis dari keluarga pejabat.
Diadakan setiap 3 tahun sekali, setelah melewati banyak tahap, barulah para
gadis cantik dan berbakat yang belum menikah ini dipilih masuk kedalam istana
untuk memperbanyak anggota kerajaan. Bagiku, pemilihan ini tak berarti apapun,
aku Cuma datang berkeliling setelah itu pulang. Ayah pernah berkata padaku.
“anakku
ini terlalu manja, tak akan bisa mematuhi aturan kerajaan. Sudahlah, lebih baik
menikahi lelaki biasa dan hidup tentram saja”
Ibu
juga selalu mengatakan bahwa dengan kecantikan dan latar belakang keluargaku,
juga kepribadian serta kepintaranku dia akan mencarikan aku seorang suami
terbaik, aku juga berpikiran sama. Aku seorang Zhen Huan pasti harus menikahi
lelaki terbaik didunia ini, hidup bersamanya hingga hari mati dan rambut telah
memutih, bagiku itu merupakan kebahagiaan, ku tak ingin mengecewakan diri.
Sedangkan
kaisar, dia memiliki seluruh dunia, tetapi belum tentu adalah lelaki terbaik dimataku.
Dia tak bisa setia padaku seorang saja.
Karena
itu, aku tak terlalu berhias diri, aku Cuma mengenakan bedak tipis dan memakai
pakaian hijau pucat dari sutra bermotif awan kembar dan angsa yang sedang
popular dikota. Sesuai dengan adat orang Manchuria, aku memakai pakaian yang
disebut chang dan rok yang disebut qun. Corak penampilanku hari ini sangat
berbeda dengan gadis lainnya, diatas kepalaku terselip bunga kembang segar baru
dipetik. Selain itu, juga ada sebuah jepit giok 7 permata dikombinasi butiran
mutiara, samar-samar meningkatkan keanggunan.
Aku
tak perlu repot-repot memerhatikan penampilan sendiri, tinggal menunggu kaisar
mengatakan “sisihkan” lalu menyatakan aku gagal dan aku pun dapat pulang.
Pemilihan
dilakukan didalam kota terlarang, tepatnya terletak di istana musim semi pada
ruang utama istana kabut. Para gadis dibagi menjadi 6 orang dalam 1 kelompok,
orang kasim akan membawa mereka ke tempat pemilihan. Gadis lainnya diharuskan
menunggu di sayap kanan dan sayap kiri istana musim semi. Pemilihan sangatlah
mudah, hanya perlu bersujud dihadapan kaisar dan ratu, lalu berdiri menunggu
perintah selanjutnya, lalu memberi
hormat setelah kaisar menanyakan sesuatu atau tidak sama sekali.kemudian kaisar
akan menentukan “sisihkan” atau “tinggalkan”. Sisihkan berarti didiskualifikasi
dan tinggar berarti anda terpilih untuk sementara tinggal di kediaman keluarga,
setelah dipilih hari baik akan di kirim masuk istana menjadi selir. Kaisar
telah lama menikah, juga memiliki banyak selir favorit. Pemilihan kali ini
dimaksudkan memperbanyak anggota kerajaan, memberikan benih-benih unggul untuk
anak-anak kaisar.
Dalam
kerumunan lusinan gadis ini aku hanya mengenal anak perempuan dari kepala
komandan kota Ji Zhou tuan Shen Shisan, Shen Meizhuang. Kediaman keluargaku dan
kediaman kakek dari pihak ibunya adalah tetangga, kami sudah berteman sejak
kecil. Persahabatan kami sangat dalam, dari jauh dia tersenyum padaku, dia
berjalan kearahku dan memegangi tanganku penuh senyuman.
“Huan’er,
kau disini aku merasa lega. Beberapa hari yang lalu aku dengar dari nenek kalau
kau masuk angin, apa sudah baikan?”
“hanya
batuk beberapa kali, aku baik-baik saja. Kakak tak perlu mencemaskanku,
perjalanan pasti melelahkan, apa kakak tak letih?”
Kakak
mengangguk-anggukan kepalanya, melihat penampilanku dari kepala hingga kaki,
dia pun tersenyum kecil.
“aku
sudah beristirahat di kota beberapa hari, sudah agak baikan. Penampilan adik
hari ini sangat sederhana tapi kecantikanmu masih terlihat jelas dan murni”
“apa
kakak tidak cantik? Kakak memnuatku malu” wajahku memerah.
Meizhuang
menahan tawanya dan dengan jarinya dia mencolek wajahku pelan, kulihat
penampilannya, pakaian berwarna merah keunguan bunga mawar dengan ribuan
kelopak menghiasi pakaiannya, rok berwarna putih beras, rambutnya di sanggul
miring juga dihiasi jepit burung phoenix emas, di dahinya ditempelkan titik
bunga dari emas, di telinganya bergelantungan anting dari permata merah
berkilauan, dia terlihat sangat anggun. Aku tersenyum senang, lalu memujinya.
“baru
beberapa hari tak bertemu kakak makin cantik kalau Yang Mulia melihatmu pasti
tak akan terlupakan”
Meizhuang
menekan jari telunjuknya ke depan bibir memperingatkan aku agar berhati-hati
dalam berbicara, dengan nada pelan dia berbisik padaku.
“perhatikan
kata dan kelakuanmu! Banyak gadis berbakat tahun ini, aku hanya rata-rata saja
belum tentu dapat terpilih”
Aku
tahu telah salah bicara maka aku diam saja tak menjawab. Kami meneruskan
obrolan lagi tentang keadaan keluarga, dari kejauhan terdengar suara “PRANG”
ada cangkir the yang terjatuh dan pecah. Aku dan Meizhuang berhenti berbicara,
kami menoleh melihat seorang gadis muda dengan pakaian hijau tua berhiaskan
banyak permata dan emas, satu tanganya memegang roknya, tangannya yang lain
menarik kuat gadis lain.
“kau
tak punya mata ya!? Bisa-bisanya kau menyiramku dengan air sepanas ini! Apa kau
mau menbunuhku?! Katakana, kau dari keluarga mana!”
Gadis
yang ditariknya berpenampilan biasa saja, tapi memiliki paras jelita mengundang
kasih sayang, gadis itu ketakutan, tak tahu apa yang harus dilakukan, dia
menunduk dengan suara kecil berbicara.
“namaku
An Lingrong, ayahku . . . . ayahku . . . . adalah . . . “
Gadis
itu melihat penampilan An Lingrong yang biasa saja, sudah tak menganggap dia setara
dengannya.
“apa
jabatan ayahmu kau pun tak tahu?!?” ujarnya sinis.
An
Ling Rong tak dapat berkutip oleh paksaan gadis itu, wajahnya sepucat kertas
nada suaranya pun sekecil suara nyamuk.
“ayahku
. . . wakil daerah Song Yang”
Ekspresi
gadis itu setelah mendengar penuturan An Ling Rong langsung berubah
merendahkan, suaranya meninggi dan terdengar sombong.
“benar-benar
anak dari keluarga rendahan! Sungguh tak tahu sopan santun” dari sebelah An
Ling Rong seorang gadis menyela ucapannya “tahukah kau siapa yang kau lukai?
Dia adalah putri dari wakil letnan ketentaraan baru, Xia Yue Jing!”
An
Ling Rong ketakutan, dia membungkuk meminta maaf pada nona Lin.
“tadi
An Ling Rong berpikiran akan bertemu Yang Mulia jadi merasa tak tenang, maka
tak sengaja menyiramkan the panas ini ke tubuh kakak Lin, saya minta maaf.
Mohon kakak maafkan saya”
Wajah
Xia kelihatan muak, dia mengerutkan alisnya “atas hak apa kau bertemu Yang
Mulia? Kau bermimpi! Kalau pun kau ingin aku memaafkanmu boleh saja, asalkan
kau berlutut dan bersujud padaku meminta maaf”
Wajah
An Ling Rong sepucat kerta, air mata berputar-putar di sudut matanya . Dia
kelihatan sangat lemah dan tak berkuasa membuat orang-orang ingin bersimpati
padanya.
Xiu Ni di sekitar sama sekali tak ada
yang mau turun tangan menasehati Xia. Siapapun tahu, bagaimana mungkin kaisar
memilih seorang gadis desa menjadi selirnya, lagi Xia ini memiliki kemungkinan
terpilih, berlandaskan plitik siapapun pasti tak akan mengorbankan diri demi
seorang anak wakil daerah rendahan, kelihatannya dapat di pastikan An pasti
mendapat penghinaan ini.hatiku tak suka rang yang sewenang-wenang menggunakan
kekuasaan membuat alis dan wajahku berkerut. Mei Zhuang melihatku demikian
segera ia menarik tanganku berbisik memperingatkanku.
“jangan
mencampuri urusan orang lain”
Aku
mana mungkin mau menurut, kulepaskan tangannya. Aku berjalan ke depan
mengangkat kepala kusembunyikan An ke sisi sampingku, lalu berbicara dengan
Lin.
”hanya
baju saja kan? Kakak Xia janganlah murka. Adik menbawa baju ganti, kakak bisa
berganti di bilik belakang, hari ini pemilihan, kakak berbuat keributan semacam
ini Yang Mulia pasti akan terganggu kalau karena itu Yang Mulia murka mana bisa
kita menanggu semuanya? Lagi pula kalau pun Yang Mulia tak marah jika suatu
hari nanti skandal ini menyebar tentunya akan merusak budi luhur kakak. Hanya
demi sehelai baju berbuat keributan, mohon kakak pikirkanlah”
Xia
berpikir sebentar ekspresi wajahnya tak menentu tapi tetap tak melakukan apapun
Cuma bersuara “heng!” sekali lalu pergi. Para xiu ni yang mengelilingi tempat ini pun bubar.
“hari
ini di tempat ini Zhen Huan banyak berbuat lantang mohon kakak An jangan menertawakanku,
huan’er lihat kakak seorang diri, maukah kau bergabung bersama aku dan Mei
Zhuang? Kita bisa saling tolong menolong dan tak perlu lagi merasa takut tak
tahu harus berbuat apa” kataku sambil tersenyum.
Malu-malu
An Ling Rong berbicara pelan-pelan berterima kasih padaku “terima kasih atas
bantuan kakak, meskipun Ling Rong rendahan tapi kebaikanmu akan selalu ku
ingat”
“ini
hal biasa, kita semua adalah kakak adik dalam pemilihan ini, tak usah sungkan”
ujarku tersenyum lagi.
“tapi
demi aku kakak bermusuhan dengan orang lain bukankah akan menambah masalah?”
dia agak ragu-ragu mengatakannya.
Mei
Zhuang berjalan kemari berbicara padaku “ini di dalam istana, kau berbuat
lantang membuatku khawatir saja” kemudian tersenyum pada An “lihatlah
kelakuannya yang seenaknya, tak takut bermusuhan dengan rang lain bagaimana
mungkin seorang yang ingin terpilih?”
Aku
melihat sebentar penampilan An, bajunya masih baru pastinya baru saja dibuat
namun kainnya biasa saja kelihatannya dari tempat biasa kehilangan keistimewaannya.
Di kepalanya selain dua buah pin perak yang tak ada permatadan bunga velvet, di
tangannya terdapat gelang emas biasa tak ada lagi perhiasan apapun, diantara
gadis-gadis yang berdandan gemerlapan dia terlihat agak remeh.
Aku
menatap sekeliling, kulihat di sudut halaman terdapat pot berisi bunga benonia
yang sedang mekar. Kupetik setangkai mulai memitingnya, kupetik tiga buah bunga
dan di selip ke rambut An Ling Rong membuatnya bertambah cantik. Lalu ku
lepaskan sepasang anting jade putih dan kupakaikan padanya.
“manusia
menbutuhkan pakaian bagus begitupun para dewa membutuhkan jubah emas. Pakaian
kakak berbeda dengan yang lain , orang-orang itu pasti meremehkanmu. Anggap
saja sepasang sepasang anting ini sebagai hadiah pertemuan semoga dapat
menbantu jie-jie terpilih”
“maaf
merepotkanmu, statusku rendahan pasti akan disisihkan, malahan menyayangkan
kebaikan jie-jie” An menangis
terharu.
“tak
usah berkecil hati, serang pahlawan saja tak memandang status, selain itu adik
An lumayan memesona” ujar Mei Zhuang menghibur.
Sedang
asiknya berbicara, seorang kasim datang mengumumkan nama An Ling Rong dan
beberapa gadis lainnya di panggil menghadap. Aku tersenyum padanya
menyemangati, lalu kembali lagi bersama Mei Zhuang kembali ke tempat semula
menunggu di panggil. Baru saja kami duduk sudah ada seorang pelayan perempuan
menbagikan the. Aku dan Mei Zhuang mengeluarkan uang kecil dan kuberikan
padanya, pelayan itu tersenyum senang, dia berterima kasih pada kami kemudian
pergi.
Mei
Zhuang melihat pelayan itu menjauh, dia menberanikan dirinya berbicara “hebat
benar mulut judesmu, apa kau tak takut bermusuhan dengan selir kerajaan baru?”
Aku
mengambil cangkir teh, kubuka penutupnya asap hangat mengepul, aku melihat
sekeliling tak ada siapapun baru aku berbicara.
“aku
tahu kau mengkhawatirkan aku tapi coba kakak pikirkan, Kaisar melakukan
pemilihan ini memang status keluarga itu perlu tapi kecantikan juga harus.
Status keluarga Xia Yue Jing tidaklah rendah tapi dengan sikapnya itu pasti tak
bisa terpilih. Jika pun dia terpilih pasti tak mendapat giliran jadi dari mana
kata bermusuhan itu?”
Mei
Zhuang mengangguk dan tersenyum
“perkataanmu
memang masuk akal, pantas saja ayahmu sangat membanggakanmu sejak kecil, bahkan
memujimu zhu ge liang versi
perempuan, An memang sangat mengasihankan”
Aku
tersenyum “bukan itu saja. Aku yakin dengan status keluarga jie-jie terpilih
pastilah merupakan hal yang terduga. Meskipun status keluarga An rendah, dia
sangat mengerti sopan santun, berparas cantik kemungkinan terpilih lebih besar
daripada Xia. Adik tak berkeinginan
masuk istana, jika An terpilih kakak di istana masih punya orang yang bisa
diandalkan. Ini semua hanya pendapat Huan’er saja, pemilihan kali ini banyak orang
An bisa terpilih atau tidak merupakan perkataan lain”
Mei
Zhuang terharu, dia menggenggam tanganku berkata “Huan’er terima kasih atas
perhatianmu. Tetapi kau begitu cantik ta[I taj mau terpilih kalau hanya
menikahi rang biasa bukankah mutiara masuk ke dalam lumpur?”
“kehendak
setiap manusia berbeda-beda, lagian Huan’er sangat bodoh tak tahu menahu
masalah dalam istana, Huan’er berharap kakak bisa berada diatas semuannya”
TBC
catatan :
zhu ge liang : panglima sekaligus stategis terpintar sepanjang masa, sebutan untuk orang pintar
xiu ni : gadis yang ikut pemilihan selir
jie-jie : kakak
catatan :
zhu ge liang : panglima sekaligus stategis terpintar sepanjang masa, sebutan untuk orang pintar
xiu ni : gadis yang ikut pemilihan selir
jie-jie : kakak
Komentar
Posting Komentar
silakan memberikan komentar, mohon tidak menggunakan bahasa yang agak ataupun terkesan kasar