Diary Of Heart
Chapter 1 : My Past
Pada sore hari yang terit didalam sebuah
ruangan gudang yang sudah usang, seorang lelaki tua yang berumur 40 tahun
sedang bersih-bersih di gudang, dalam pertengahan berberes, sesuatu jatuh dari
rak yang telah rusak ditelan usia, lelaki tua itu memungut benda yang tadi
terjatuh dari tempatnya, ternyata benda itu adalah sebuah buku diary. Disana
terrtulis nama pemiliknya,
Olwen. dia menbuka halaman demi halaman yang telah usang menguning dan menbacanya.
*FLASH BACK* seorang
anak laki-laki yang berusia 8
tahun sedang berdiri di depan rumahnya, orang tuanya sedang bertengkar
”kau kejam sekali!”
teriak ibunya pada ayahnya
”kejam? apa salahnya kalau
aku ingin bersama dengannya!” teriak ayahnya yang sangat keras
”kau mengkhianati-ku!”
kata ibunya
menetes air matanya dan akhirnya mereka memutuskan untuk bercerai. Si
anak laki-laki yang sendari tadi mendengarkan menjadi ikut menangis pilu,
setelah ayahnya keluar dari ruang tengah ia segera menghampiri ibunya, menangis
dalam pelukan hangat ibunya. Ibu memeluk hangat anaknya, mereka berdua
tenggelam dalam deraian kesedihan…
∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞
Beberapa minggu kemudian, orang tuanya berpisah dan hal yang paling membuat
ia sedih yaitu dia harus berpisah dengan adik perempuannya yang berumur 5 tahun.
”ibu! Aku tidak mau berpisah dengan kakak!” teriak adiknya yang dipaksa masuk
ke dalam mobil
”anakku, ayo kita pergi...” kata ibunya menariknya
ke dalam mobil
”kenapa harus
pisah?” tanya si adiknya yang sangat sedih sambil memandang ibunya
”karena...kita
akan berlibur...” kata ibunya yang
sedang mencari-cari kunci mobilnya
”Jangan pergi!”
teriak kakaknya
”sudahlah, biarkan mereka
pergi...”kata ayahnya bernada dingin
”tapi..” kata-kata
si kakak di potong oleh ayahnya
“tidak ada tapi!” bentak ayahnya mulai emosi
dan menarik dia masuk ke dalam rumah
setelah hari itu
berlalu, ayahnya menikah dengan pembantunya dan beberapa tahun kemudian, seorang laki-laki
yang berumur 18 tahun kini sedang
melamun di dalam mall
”hi! Baby, baju yang aku beli
ini cantik kan?” kata seorang gadis cantik berambut gelombang pendek pirang
yang sexy ini keluar dari tko baju yang ada di mall
”kau lama sekali Lika...” kata si laki-laki itu dengan nada cuek
”ah, Olwen sayang, jangan cuek dong...”
kata si gadis beranama lika
itu dengan genit
Olwen tetap
mencuekkannya, dan tiba-tiba
seorang gadis bertabrakan
dengannya
”ouch!” ngeluh si
gadis itu
”jalan pakai mata
kek!” kata si Lika dengan
suara keras dan Olwen menatap si gadis
yang bertabrakan dengannya.
Gadis itu berambut orange yang panjang, warna kulit peach, dan warna matanya hitam. Olwen tiba-tiba mengingat seseorang
yang sudah berpisah lama dengannya
”maaf aku tidak
sengaja...” kata si gadis itu membungkukan badannya
“ ni orang sopan
sekali” kata Olwen dalam hati
”huh! Jangan pernah muncul didepan kami lagi!” bentak Lika,dan gadis itu berdiri dan pergi dari tempatnya.
setelah kejadian itu, Olwen terus menerus memikirkan gadis itu, apakah gadis itu
adiknya atau bukan, keesokkan harinya, di sekolah pada waktu jam
istirahat, Olwen ke belakang sekolah karena capek mengurus sahabatnya yang dingin itu, tiba-tiba Olwen
berhenti langkahnya
“seseorang berada
disana!” katanya dalam hati
Dan seseorang itu
adalah...seorang perempuan, perempuan yang berambut orange panjang, “tunggu! sepertinya aku pernah melihatnya...’ kata Olwen dalam hati. Karena penasaran Olwen mendekati gadis itu dan
menaruh tangannya di bahunya, dan gadis itu tersentak kaget dan menoleh, melihat orang yang memegang bahunya. Ternyata orang itu adalah orang yang dia tabrak sehari lalu di mall
”bukankah kau
gadis yang di mall itu?” kata Olwen terkejut
dan gadis itu hanya angguk karena malu
”hmm...kau sekolah
disini?” tanya Olwen kepada gadis itu
”aku baru pindah
ke sekolah ini...” kata gadis itu dengan suara pelan
”ohh...anak kelas
10 ya?” kata Olwen dengan senyum hangatnya dan gadis itu hanya anggguk dengan
wajah memerahnya.
”namaku Olwen, aku anak kelas 12
B,dan namamu...”
”Namaku Elisa, aku kelas 10
A...salam kenal!” kata Elisa dengan semangat
’Elisa? nama...adikku?’ Olwen terus-menerus menatap gadis itu ‘tidak mungkin! dia bukan adikku! Kudengar dari nenek mereka sudah pindah ke kanada!’ kata
Olwen dalam hati.
©to be continue…
Komentar
Posting Komentar
silakan memberikan komentar, mohon tidak menggunakan bahasa yang agak ataupun terkesan kasar